Peralatan Darurat Pendaki

Dari beberapa cerita pendaki yang tersesat di gunung, seringnya terjadi ketika perjalanan turun dari puncak atau setelah summit, bisa karena kelelahan, disorientasi, ego personal atau sebab lain. Ketika summit, beberapa pendaki hanya membawa sedikit peralatan dan bekal, bahkan ada yang hanya membawa jaket, sedikit makanan dan minuman saja. Pendaki yang membawa peralatan survival dan bekal ketika summit kemungkinan lebih cepat ditemukan dan lebih bisa bertahan disaat tersesat atau dalam kondisi darurat.


Perlengkapan dan perbekalan untuk bertahan hidup dalam kondisi darurat (survival) antara lain :

P3K. Mengurangi risiko fatal jika sakit atau terjadi kecelakaan.

Alat Navigasi. Bisa berupa peta, kompas, aplikasi pembaca peta untuk smartphone atau GPS.

Alat Komunikasi. Ponsel atau HT. Memang di gunung atau hutan sinyal ponsel jarang ditemukan, tapi kadang di beberapa titik ditemukan sinyal walaupun lemah.

Makanan. Makanan yang direkomendasikan untuk summit adalah makanan padat kalori seperti fitbar, snickers dan sejenisnya. Selain kecil (tidak makan tempat) juga tidak perlu dimasak terlebih dahulu.

Air. Bawalah air lebih dari perkiraan yang dibutuhkan. Lebih baik lagi jika kita mempunyai water purifier untuk kondisi darurat.

Pemantik Api atau Korek. Diperlukan untuk membuat api untuk memasak atau signaling SOS.

Jaket. Membantu mengurangi dingin dan menghangatkan badan.

Emergency Blanket. Membantu mengurangi dingin, menghangatkan badan saat daurat dan mencegah hipotermia.

Rain coat. Agar tubuh dan pakaian tidak basah ketika hujan. 

Pisau. Untuk keperluan pendirian shelter, senjata dan keperluan memotong lainnya.

Senter. Untuk penerangan dimalam hari dan untuk signaling.

Flysheet. Diperlukan untuk pembuatan shelter.

Tali. Tali prusik dan webing berguna untuk membantu pendirian shelter, membantu proses evakuasi dan keperluan lain.

Peluit. Diperlukan untuk membantu proses signaling.

Cangkir atau Pot logam. Untuk mendidihkan air dan memasak jika diperlukan.

Track Pole. Membantu selama perjalanan, juga untuk membantu pendirian shelter.

Selain peralatan dan bekal diatas, beberapa petualang juga membawa mata pancing, benang pancing, jarum jahit, benang jahit, tang dan lakban sebagai tambahan untuk peralatan daruratnya. Semua peralatan darurat diatas bisa dimasukkan dalam tas atau backpack kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar