Pendaki Terjatuh ke Kawah Merapi (2015)

Sabtu, 16 Mei 2015 Eri Yunanto, seorang pendaki yang juga mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta mendaki Gunung Merapi bersama lima temannya. Empat teman berhenti di Pasar Bubrah, sedang Eri dan Dicky meneruskan perjalanan ke puncak. Menurut Dicky, Eri memang ingin ke Puncak Merapi dan berfoto di tebing yang dianggap peninggalan Puncak Garuda yang hilang setelah letusan besar tahun 2010.

Sampai di puncak, Eri memanjat tebing yang dimaksud dan berfoto disana, sedang Dicky memperhatikan dari bawah dan sempat mengambil foto Eri. Ketika akan menuruni tebing itulah pijakan kaki Eri runtuh yang mengakibatkan dia terperosok dan jatuh ke dalam kawah Gunung Merapi. Rekan Eri langsung turun dan meminta tolong pendaki lain untuk mengabarkan kejadian ini pada pihak Base Camp New Selo Merapi.

Minggu pagi, 17 Mei 2015, tim SAR dan relawan menuju puncak untuk proses pencarian. Proses awal pencarian dilakukan dengan menggunakan drone untuk mendeteksi keberadaan Eri dan menemukan petunjuk di kedalaman 100 - 150 meter dari bibir kawah walaupun belum dipastikan petunjuk itu Eri atau bukan. Pencarian diteruskan dengan menggunakan teropong. Hari itu keberadaan Eri sudah ditemukan, hanya proses evakuasi belum bisa dilakukan karena terkendala pemasangan instalasi Vertical Rescue. Karena sudah gelap tim SAR dan relawan turun ke Pasar Bubrah.

Proses evakuasi dilanjutkan Senin pagi dengan penambahan peralatan, personel SAR dan relawan. Siang hari, lima relawan ditugaskan untuk turun ke kawah. Mereka berhenti di titik aman, sekitar 50 meter dari kawah dan 30 meter dari tubuh Eri. Salah satu relawan bertugas mendekati tubuh Eri, sedang keempat lainnya bertugas mengawasi dan menyeimbangkan tali. Ketika dipastikan bahwa Eri sudah meninggal, tubuh Almarhum Eri dimasukkan ke dalam kantong jenazah untuk diangkat. Pengangkatan jenazah Almarhum Eri dihentikan karena kondisi sudah gelap, suhu yang meningkat drastis dan keluar gas dari kawah Merapi. Proses pengangkatan sudah 50 meter, kurang 100 meter lagi dari bibir kawah. Malam itu tim SAR dan relawan kembali lagi ke Pasar Bubrah.

Selasa pagi, tim SAR dan relawan kembali ke Puncak Merapi untuk menyelesaikan tugas. Sebelum tengah hari jenazah Almarhum Eri sudah bisa diangkat ke bibir kawah untuk selanjutnya di autopsi dan dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari kisah ini teman-teman? Silakan direnungkan sendiri ya.

  
Foto almarhum Eri Yunanto yang sempat di posting oleh keluarganya, untuk memenuhi “keinginan” Almarhum dan sebagai pembelajaran untuk pendaki-pendaki lain.

Artikel terkait : Jangan Jatuh di Gunung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar