Memilih Sepatu Gunung

Menentukan peralatan mendaki adalah selera, termasuk sepatu. Buktinya, banyak pendaki banyak juga jenis dan brand sepatunya. Banyak brand dan jenis sepatu gunung ditawarkan, semua punya kelebihan masing-masing, tergantung medan, kondisi track dan kemampuan pemakai

Dari sisi bahan, sepatu gunung secara garis besar dibagi menjadi dua, berbahan kulit dan sintetis. Untuk sepatu berbahan kulit sudah mulai banyak ditinggalkan, karena terasa berat, gerah dan keras. Sedangkan sepatu dengan bahan sintetis mulai menjadi incaran, selain ringan, nyaman juga sudah banyak sepatu berbahan sintetis yang didesain waterproof.

Dari sisi ukuran tinggi, sepatu gunung dibagi menjadi sepatu boot (middle cut dan high cut) dan sepatu low cut..

Sepatu boot adalah sepatu yang desainnya menutupi mata kaki. Tujuannya adalah mengurangi risiko cidera engkel atau terkilir pada pergelangan kaki. Medan dan beban berat dalam aktifitas mendaki memang mempunyai risiko cidera engkel, terlebih pada perjalanan turun dalam kondisi tidak fit.

Sepatu middle cut tingginya diatas mata kaki, masih memberikan keleluasaan gerak untuk pemakainya.

Sedang high cut lebih tinggi dari jenis middle cut, bahkan ada yang sampai setinggi betis seperti jenis sepatu yang dipakai militer. Lebih melindungi walaupun kurang memberi keleluasaan untuk pemakainya.

Sepatu low cut tingginya di bawah mata kaki. Jenis sepatu ini dipilih karena lebih ringan. Varian sepatu jenis low cut ini sekarang semakin banyak, apalagi sejak trail run mulai marak. Banyak juga yang memilih menggunakan sepatu trail run untuk mendaki. Yang perlu dicatat, bahwa trail runner adalah orang yang terlatih, jadi walaupun menggunakan sepatu jenis low cut akan tetap aman karena memiliki kaki yang kuat.

Apapun pilihan sepatunya, catatan pentingnya adalah:
Lebihkan 1 ukuran. Ketika perjalanan turun, posisi kaki kita akan maju ke depan. Jika ukuran sepatu kita pas dengan kaki, maka ujung jari kita akan menyentuh bagian dalam sepatu, yang lama kelamaan akan terasa tidak nyaman, sakit, bahkan cidera. Harus ada sisa ruang di ujung sepatu. Misal ukuran sepatu biasa kita no. 40, maka untuk sepatu gunung pilih no. 41.

Tapak / Sol bergerigi. Sol sepatu yang masih bagus (belum halus) mengurangi risiko terpeleset, terlebih di track basah atau licin. Semakin bagus kondisi sol, semakin mudah untuk mengerem.

Insole empuk. Insole adalah bagian alas kaki di dalam sepatu. Bagian insole mempengaruhi kenyamanan telapak kaki, apalagi untuk perjalanan panjang.

Tidak ada rekomendasi ya, silakan memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar