Mendaki Gunung Saat Puasa

Buat yang sudah kecanduan mendaki, waktu yang ada kalau bisa dihabiskan dengan semakin sering mendaki. Tapi untuk seorang muslim, tidak bisa sepanjang tahun mendaki, ada saat dimana kita harus menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan. Walaupun mendaki saat puasa diperbolehkan (walaupun banyak yang tidak merekomendasikan), tapi perlu trik khusus agar hobi kita tetap berjalan tanpa menggangu ibadah puasa yang kita jalankan.

Alasan tidak direkomendasikan kegiatan mendaki saat puasa adalah kekhawatiran akan dehidrasi dan kekurangan nutrisi selama pendakian, membuat tubuh kita lemah dan bisa jadi  penyebab kecelakaan. Jika memang itu alasannya, untuk para pendaki yang tetap ingin mendaki saat puasa bisa melakukan hal berikut :

Latihan
Untuk yang belum pernah mendaki sambil puasa dan ingin mencobanya, bisa memilih gunung-gunung yang tidak terlalu tinggi.

Sahur yang Banyak
Untuk cadangan nutrisi, karena kita akan mengeluarkan banyak  tenaga keesokan hari ketika mendaki saat puasa.


Jalan Sore atau Malam
Ketika sore atau malam hari, udara di gunung tidak panas, jadi kita tidak begitu terasa haus. Misalkan sore hari pun sebentar kemudian maghrip akan datang, kita bisa berbuka dijalan untuk mengisi nutrisi tubuh kita. Apalagi jalan malam, kita bisa tetap leluasa makan dan minum selama perjalanan atau saat berkemah. Jalan siang tidak direkomendasikan, karena berjalan sambil membawa beban dengan kondisi perut kosong sangat menyiksa dan berbahaya ketika mendaki saat puasa.





Turun Sepagi Mungkin

Jalan pagi untuk menghindari paparan sinar matahari yang semakin siang semakin panas, menyebabkan lebih banyak keluar keringat dan lebih cepat haus.

Atur Kecepatan
Ketika mendaki saat puasa, jalan pelan tapi konstan lebih menghemat tenaga daripada jalan cepat.


Manfaatkan Waktu
Saat malam, gunakan waktu sebaik-baiknya untuk makan dan minum sebanyak mungkin agar kita tetap bertenaga keesokan harinya, dan jangan lupa untuk tetap makan sahur. Membawa makanan atau menu spesial  direkomendasikan agar selera tetap terjaga. Kalau masih ada sisa waktu, pergunakanlah untuk istirahat.


Berhenti Kalau Sudah Tidak Mampu
Ketika berjalan siang hari dan kondisi kita sudah tidak mampu segeralah berhenti. Ciri-ciri kalau fisik kita tidak memenuhi syarat untuk meneruskan perjalanan adalah badan lemas dan pusing seperti hampir pingsan. Jika dalam perjalanan turun, berhentilah sebentar dan teruskan perjalanan saat kondisi sudah pulih. Jika dalam perjalanan naik, berhenti dan ambillah keputusan, masih kuat atau tidak, terus naik atau turun. Perlu digaris bawahi bahwa dalam dunia pendakian tidak mencapai puncak atau target bukanlah sebuah kegagalan.


Terakhir, kalau tidak yakin mampu, sebaiknya tidak usah mendaki saat puasa. Jangan sampai mendaki gunung yang merupakan hobi, merusak kewajiban ibadah puasa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar