Mendaki Siang atau Malam?

Alasan Mendaki Malam Hari

Adem
Berjalan dibawah terik memang lebih menguras tenaga, panas di kulit bahkan bisa membuat kulit terbakar. Makanya banyak pendaki di Indonesia memilih mendaki di malam hari.

Hemat Air
Karena malam hari tidak panas dan udaranya dingin, jadi kebutuhan minum tidak sebanyak ketika kita mendaki di siang hari.

Waktu
Waktu terbanyak yang sering dipakai pendaki di Indonesia adalah saat weekend dan liburan, pun itu terbatas. Terbatasnya waktu tidak menghalangi banyak orang untuk menjalankan hobinya, tapi konsekuensinya waktunya singkat. Mendaki malam hari bisa jadi bukan pilihan sebenarnya, tapi karena waktu terbatas ya mau gimana lagi.

Perjalanan Tidak Terasa
Ketika mendaki malam hari, keadaan sekitar gelap, jarak pandang terbatas pada cahaya yang dihasilkan senter atau headlamp yang kita pakai. Kita tidak tau seberapa jauh jalan di depan atau seberapa tinggi tanjakan yang akan kita daki. Selama tidak berhenti, tiba-tiba sampai di pos atau puncak yang dituju. 

Alasan Mendaki Siang Hari

Melihat Pemandangan
Gunung dan hutan menyajikan pemandangan eksotis yang tidak kita temui sehari-hari. Makanya mumpung sedang mendaki, sekalian menikmati pemandangan. Menikmati pemandangan kan bisa waktu perjalanan turun? Alasan ini tidak berlaku untuk kaum "jalan siang", karena ketika turun, kondisi kita sudah lelah, target terdekatnya adalah sampai basecamp untuk beristirahat.

Dokumentasi
Perjalanan naik dianggap lebih menyenangkan untuk mengambil dokumentasi, foto atau video. Kalau perjalanan naiknya malam, foto atau video yang dihasilkan terbatas dan tidak sebagus dibandingkan foto atau video yang diambil siang hari. Alasan tidak mengambil dokumentasi waktu turun pun sama dengan alasan diatas, kondisi lelah dan dandanan yang sudah tidak sekeren waktu naik.

Keamanan
Mungkin faktor keamanan adalah alasan terbanyak kenapa orang memilih mendaki di siang hari. Lebih terhindar dari tersesat, disorientasi jalur, terpeleset dan jatuh.

Malam Untuk Istirahat
Untuk penganut "jalan siang", aktifitas adalah siang hari sedang malam adalah waktu untuk tidur. Jadi pendaki kaum "jalan siang" ketika hari sudah menjelang gelap atau kemalaman di perjalanan, terget terdekatnya adalah pos atau  camp ground terdekat, untuk berkemah, memasak, berbincang dan istirahat. Syahdu.

Gimana, lebih suka jalan malam atau siang? Siang saja, lebih aman dan syahdu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar