Jangan Memberi Makan Binatang Gunung

Berbagi dengan makhluk hidup memang baik, tapi kalau niat baik itu akibatnya justru mengancam kita dan makhluk yang dibantu malah jadinya merugikan. Dari sosial media atau bertemu langsung, beberapa pendaki suka memberi makan pada monyet yang ditemui di jalur pendakian. Mereka melakukan itu mungkin karena kasihan sama monyetnya, takut karena diikutin dan berharap monyetnya akan pergi setelah diberi makan atau hanya untuk keperluan foto dan video, biasa untuk keperluan posting sosial media.

Padahal dengan selalu memberi makanan pada monyet, akan membuat mereka ketergantungan, sering mengikuti pendaki, karena mereka tau para pendaki membawa makanan di tas, bahkan ada yang berani merebut kalau ada pendaki yang membawa bungkusan yang mereka kira berisi makanan. Parahnya mereka bisa mengikuti pendaki sampai ke camping ground bahkan ada yang merusak tenda untuk mencari makanan di dalamnya. Intinya setelah sering diberi makanan monyet-monyet itu cenderung jadi agresif.

Awalnya monyet-monyet di gunung menghindar bahkan takut kalau bertemu pendaki, tapi karena pendaki sering memberi makanan, monyet-monyet itu jadi lebih berani. Kita bisa melihat keagresifan monyet-monyet di jalur pendakian Gunung Merbabu jalur Selo, jalur pendakian Gunung Rinjani dan beberapa jalur di gunung lain.

Dengan selalu memberi makan monyet-monyet di gunung, dikhawatirkan mereka akan kehilangan insting bertahan hidup di alam liar. Tidak usah memikirkan bagaimana para monyet di gunung memperoleh makan, di gunung dan hutan sudah ada makanan alamiah yang disediakan Tuhan untuk monyet-monyet itu sejak dulu. Lebih bahaya lagi dengan banyaknya monyet yang suka menetap di jalur pendakian (bukan di dalam hutan), akan mengundang hewan karnivora atau pemangsa untuk mendekat juga, bahaya untuk pendaki juga kan?

Jadi kalau "dipalak" dan diikuti monyet ketika kita mendaki gunung atau berkemah, usir saja dengan lemparan batu kerikil atau menakutinya dengan tongkat. Hal ini berlaku juga untuk hewan lain, seperti babi hutan atau musang.

Berhentilah memberi makan binatang di jalur pendakian agar para binatang itu kembali pada naluri alamiah mereka, masuk ke hutan dan tetap bertahan hidup tanpa bergantung pada manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar